Cara Pakai Kemasan Ramah Lingkungan untuk Brand Kuliner

Cara Pakai Kemasan Ramah Lingkungan untuk Brand Kuliner
Cara Pakai Kemasan Ramah Lingkungan untuk Brand Kuliner

rasamantap.com - Di zaman serba digital ini, makanan bukan cuma soal rasa. Konsumen zaman sekarang juga menilai dari tampilan, cerita, sampai... ya, kemasannya! Apalagi kalau kemasannya ramah lingkungan—wah, itu jadi nilai tambah luar biasa. Buat pelaku UMKM kuliner, kemasan bukan sekadar pembungkus. Ia adalah wajah pertama dari brand kita.

Mengapa Banyak Brand Kuliner Lokal Belum Maksimal?

Masih banyak pelaku UMKM kuliner yang fokus hanya pada rasa—dan itu wajar. Tapi sering kali kita lupa: tampilan dan kesan pertama sangat menentukan. Produk seenak apa pun bisa terlewatkan kalau kemasannya lusuh, tidak menarik, atau justru merusak lingkungan. Padahal, brand besar sekalipun sedang berlomba-lomba pakai kemasan berkelanjutan.

Tantangannya? Biaya, pengetahuan desain, dan kesadaran akan pentingnya visual branding makanan itu sendiri. Nah, artikel ini hadir untuk bantu kamu menembus tantangan itu.

Pentingnya Branding Produk Kuliner di Era Sekarang

Branding yang kuat bisa menaikkan kepercayaan pembeli, membuka peluang kerjasama dengan reseller, hingga melambungkan omzet. Salah satu pilar penting branding kuliner adalah kemasan. Bukan sekadar desain, tapi juga nilai-nilai yang kita bawa—termasuk kepedulian terhadap lingkungan.

Buat kamu yang baru memulai atau sedang ingin upgrade citra usaha, ini saatnya menggunakan kemasan yang nggak cuma cantik, tapi juga bercerita dan bertanggung jawab.

5 Tips Branding Kuliner dengan Kemasan Ramah Lingkungan

1. Pilih Material Ramah Lingkungan tapi Tetap Estetik

Mulailah dengan bahan seperti kertas kraft, dus daur ulang, atau kemasan dari bambu. Warung “Liwetan Yu Imah” di Solo menggunakan box dari daun pisang dan kertas daur ulang—hasilnya? Daya tarik visual tinggi, disukai turis, dan viral di Instagram.

2. Gunakan Warna Sesuai Kepribadian Brand

Kalau kamu jual makanan pedas tradisional, warna hangat seperti merah bata dan oranye bisa jadi pilihan. Produk salad sehat? Pakai hijau lembut atau earth-tone. Pastikan warna kemasan mendukung cerita brand kamu.

3. Cantumkan Cerita Singkat di Kemasan

Storytelling bukan cuma di media sosial—kemasan juga bisa! Tambahkan kutipan seperti: "Dibuat oleh tangan Ibu sejak 1985 dengan bumbu khas Cirebon." Ini bikin produk kamu terasa lebih personal dan berkarakter.

4. Desain Logo Simpel tapi Berkesan

Logo yang baik tidak harus rumit. Gunakan aplikasi seperti Canva atau PixelLab untuk membuat logo sederhana. Misalnya, “Tahu Krispy Kang Dodo” cukup pakai gambar tahu tersenyum dengan tagline “Garingnya Bikin Nagih.”

5. Sertakan Pesan Edukasi di Kemasan

Kamu bisa tambahkan info seperti “100% bisa didaur ulang” atau “Kemasan ini aman untuk lingkungan”. Ini membentuk citra brand kamu sebagai pelaku UMKM yang peduli bumi.

Studi Kasus: Dapur Nasi Bakar "Mak Inah" Naik Omzet Berkat Kemasan Baru

Salah satu contoh nyata datang dari UMKM asal Bekasi bernama Dapur Nasi Bakar “Mak Inah”. Dulu, Mak Inah menjual nasi bakarnya dalam bungkus plastik biasa. Praktis memang, tapi tidak memberikan kesan khusus bagi pembeli.

Lalu, atas saran anaknya yang aktif di media sosial, ia mencoba mengganti kemasan menjadi kotak kertas daur ulang berdesain etnik, lengkap dengan stiker brand dan pesan kecil bertuliskan: "Masakan rumahan hangat, langsung dari dapur Mak Inah."

Tak disangka, perubahan kecil ini justru membuat pembeli tertarik memotret dan mengunggah pesanannya ke Instagram dan TikTok. Dalam waktu dua bulan, omzet harian Mak Inah naik hampir tiga kali lipat. Bahkan ada pelanggan yang datang hanya karena penasaran dengan “nasi bakar viral kemasan unik” tersebut.

Alat dan Sumber Daya Pendukung Branding

  • Canva: untuk desain kemasan dan logo
  • PixelLab: aplikasi Android ringan untuk desain stiker
  • Google Fonts: cari font gratis dan unik untuk brand kamu
  • Instagram Insight: lihat konten mana yang bikin audiens tertarik
  • Kreasi Logo Online: seperti Looka, Hatchful, atau LogoMakr

Sekarang Giliran Kamu Bangun Brand Sendiri

Brand besar dulunya juga mulai dari kecil. Bedanya, mereka konsisten dalam membangun citra. Kamu pun bisa! Mulai dari hal sederhana: perbaiki kemasan, buat cerita di balik produkmu, dan pilih bahan yang ramah lingkungan. Hari ini adalah waktu terbaik buat memulai.

Ayo, saatnya buat produkmu tampil lebih mantap, di mata konsumen dan juga di bumi!

Pertanyaan Umum (FAQ)

Q: Apakah kemasan ramah lingkungan lebih mahal?
A: Kadang iya, tapi banyak juga bahan alternatif murah seperti kertas kraft atau kardus bekas bersertifikat food grade. Dan hasil brandingnya bisa menutupi biaya awal karena omzet meningkat.

Q: Kalau saya masih jualan dari rumah, apakah perlu desain kemasan?
A: Justru di sinilah kamu bisa menonjol. Kemasan sederhana dengan stiker dan pesan singkat sudah cukup untuk membangun branding produk kuliner UMKM kamu.

Q: Bagaimana kalau saya nggak bisa desain?
A: Gunakan Canva atau minta bantuan mahasiswa desain lokal. Banyak juga template gratis di internet yang bisa disesuaikan.

Q: Warna apa yang cocok untuk makanan tradisional?
A: Gunakan warna-warna bumi seperti coklat, hijau, dan merah tua. Hindari warna neon yang terlalu “plastik”.

Posting Komentar untuk "Cara Pakai Kemasan Ramah Lingkungan untuk Brand Kuliner"

Checkout

Pesanan Anda

Form Pembelian

Alamat Lengkap

Biaya Ongkos Kirim

Biaya ongkos kirim diinfokan secara manual oleh penjual usai checkout

Ringkasan Belanja

Total Harga (- barang) -
Biaya Admin -
Voucher Anda -
Total Pembayaran -

Punya Voucher?

Masukan Voucher
Gabung Jakpreneur
Gabung Jakpreneur
Gabung Jakpreneur
Gabung Jakpreneur
contoh iklan

Rasa Mantap

Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu