7 Kuliner Tradisional Betawi untuk Hajatan
rasamantap.com: Pernah hadir di acara hajatan orang Betawi? Suasananya selalu meriah dengan iringan tanjidor, tenda warna-warni, dan yang paling dinanti: aneka jajanan tradisional yang menggoda selera! Dari kue basah hingga kudapan goreng, setiap sajian punya cerita dan makna tersendiri.
Artikel ini akan mengajak kamu menyelami 7 jenis jajanan Betawi yang nyaris wajib hadir di setiap hajatan. Kita bahas satu per satu ya!
1. Kue Pepe
Kue ini tampil mencolok dengan lapisan warna-warni yang manis di mata. Teksturnya kenyal dan legit, terbuat dari tepung sagu dan santan. Dalam budaya Betawi, kue pepe melambangkan harapan agar kehidupan rumah tangga selalu "berlapis" kebahagiaan.
2. Kue Cucur
Bentuknya bulat lebar dan berenda di pinggirannya, kue ini terbuat dari campuran gula merah dan tepung beras. Rasanya manis dan gurih dengan aroma karamel yang khas. Di banyak hajatan, kue cucur melambangkan rezeki yang melebar dan barokah.
3. Kembang Goyang
Salah satu ikon hajatan Betawi yang unik. Adonan tepung beras, santan, dan wijen ini digoreng menggunakan cetakan khusus berbentuk bunga. Saat disajikan, kembang goyang tampil renyah dan cantik—sering dijadikan cemilan maupun oleh-oleh tamu.
4. Kue Talam
Biasanya tampil dengan dua lapis: putih dari santan dan hijau dari pandan. Teksturnya lembut dengan rasa manis-gurih seimbang. Di hajatan Betawi, kue talam melambangkan harmoni dan keseimbangan dalam rumah tangga.
5. Kue Lumpur
Dibuat dari kentang, santan, dan telur, kue ini punya tekstur lembut dan rasa gurih manis. Bentuknya bundar kecil, sering disajikan hangat saat hajatan pagi. Tak hanya enak, kue lumpur juga dianggap simbol kelembutan hati dan ketulusan tuan rumah.
6. Putu Mayang
Kue ini unik karena bentuknya mirip gulungan mie berwarna-warni. Disajikan dengan kuah santan gula merah. Biasanya hadir di acara lamaran atau pernikahan, putu mayang dianggap simbol jalinan kasih yang erat.
7. Roti Buaya
Yang satu ini punya posisi istimewa dalam pernikahan Betawi. Dibuat dari adonan roti manis berbentuk buaya jantan (kadang sepasang), roti buaya melambangkan kesetiaan. Tradisi ini masih kuat di banyak keluarga Betawi sampai sekarang.
Ada Apa di Balik Jajanan Hajatan Betawi?
Di balik cita rasa jajanan yang legit dan gurih, tersimpan makna simbolis yang mendalam. Setiap kue bukan sekadar makanan, tapi juga penanda budaya, pengikat tradisi, dan simbol doa untuk kebaikan.
Biasanya, jajanan-jajanan ini disajikan dalam nampan-nampan besar yang diletakkan di meja prasmanan atau bahkan dibagikan dalam kotak oleh-oleh. Ini menandakan bahwa jamuan tidak hanya untuk memuliakan tamu, tetapi juga menyebar keberkahan.
UMKM dan Pelestarian Kuliner Betawi
Saat ini, banyak pelaku UMKM kuliner Betawi yang melestarikan jajanan-jajanan ini dengan inovasi kemasan modern namun tetap mempertahankan rasa asli. Contohnya adalah:
- Kue Betawi Mak Ijah dari Condet – spesialis kue basah untuk acara syukuran dan pernikahan
- Dapur Ibu Nani dari Cipayung – terkenal dengan kembang goyang dan putu mayang kualitas premium
- Roti Buaya Bang Harun dari Rawamangun – menerima pesanan roti buaya dengan desain custom
Mereka tidak hanya menjaga resep warisan, tapi juga membuka peluang usaha bagi warga lokal. Setiap pesanan adalah cara kecil tapi penting untuk menjaga identitas kuliner Betawi tetap hidup.
Penutup
Jajanan tradisional Betawi untuk hajatan bukan sekadar makanan. Mereka adalah cerita, doa, dan identitas yang dibungkus dalam bentuk manis dan gurih. Jadi, kalau kamu punya acara keluarga, kenapa nggak coba pesan kue-kue khas Betawi ini dari UMKM terdekat?
Temukan lebih banyak kuliner khas daerah lainnya di RasaMantap.com
Posting Komentar untuk "7 Kuliner Tradisional Betawi untuk Hajatan "
Posting Komentar