Contoh Copywriting untuk Produk Kuliner Tradisional yang Otentik

Contoh Copywriting untuk Produk Kuliner Tradisional yang Otentik
Copywriting untuk Produk Kuliner Tradisional yang Otentik

rasamantap.com : Pernah nggak sih, kamu bingung harus nulis apa buat caption jualan makanan? Rasanya udah masak enak, plating kece, tapi pas upload ke Instagram... malah sepi peminat? Nah, jangan salahkan algoritma dulu. Bisa jadi masalahnya ada di cara kamu menulis.

Copywriting itu bukan cuma urusan iklan gede-gedean di TV. Buat pelaku UMKM kuliner, copywriting adalah "bumbu rahasia" yang bikin orang ngiler hanya lewat kata-kata. Bayangkan gini deh, makanan kamu udah kayak rendang ibunda yang legit, tapi cara kamu mengenalkannya ke publik malah datar kayak nasi dingin. Hmm, rugi kan?

Masalah Umum UMKM dalam Menulis Copywriting

Kita paham, nggak semua pelaku UMKM doyan nulis. Apalagi kalau urusannya menjelaskan rasa makanan dalam kata-kata. Beberapa kendala yang sering muncul antara lain:

  • Bahasa terlalu baku, terasa kaku dan tidak menggugah selera
  • Gagal mendeskripsikan rasa, aroma, dan pengalaman makan
  • Kurang percaya diri membuat storytelling
  • Caption seadanya, hanya menyebut nama produk dan harga
  • Malas update karena merasa hasilnya tidak berdampak

Mengapa Copywriting Kuliner itu Penting?

Coba pikirkan, saat calon pembeli scroll timeline dan melihat foto makananmu, apa yang bikin mereka berhenti? Ya, *caption yang bikin penasaran dan lapar!* Dengan copywriting yang tepat, kamu bisa:

  • Menarik perhatian di tengah lautan konten makanan
  • Membentuk citra brand yang konsisten dan unik
  • Meningkatkan kepercayaan calon pembeli
  • Memicu aksi seperti klik, chat, atau beli
  • Membangun loyalitas dan koneksi emosional dengan pelanggan

Tips Praktis Menulis Copywriting Kuliner yang Menjual

1. Gunakan Bahasa yang Menggoda Selera

Pakai kata-kata yang merangsang imajinasi rasa: “gurih meledak”, “manis legit”, “pedasnya nendang sampai ubun-ubun”. Bukan cuma “enak” atau “lezat”. Misalnya, daripada menulis “nasi goreng enak”, lebih menggoda jika kamu bilang:

“Nasi goreng rempah khas kampung, ditumis pakai minyak kelapa asli. Harumnya bikin tetangga ngintip jendela!”

2. Pancing Emosi dengan Cerita Produk

Ceritakan asal usul makananmu. Siapa yang menginspirasi? Apakah resep warisan keluarga? Misalnya:

“Resep ini diwariskan dari almarhumah ibu saya, yang dulu berjualan keliling kampung pakai sepeda. Sekarang kami teruskan dengan lebih modern, tapi tetap setia pada rasa.”

3. CTA yang Ramah & Mengarahkan ke Aksi

Hindari CTA yang terasa memaksa. Gunakan gaya ajakan halus seperti:

  • “Coba dulu suapan pertama, dijamin nagih!”
  • “Klik tombol ini buat nyobain rasa khas rumah nenek.”
  • “Siap kirim hari ini! Tinggal chat, kami bungkuskan.”

4. Tonjolkan Nilai Unik Produk

Tiap produk punya keunikan. Tampilkan itu dalam kata-kata. Apa yang membedakan sate kambing kamu dengan yang lain? Misalnya:

“Daging kambing muda, dibumbui rempah racikan Pakde Gun dari Klaten. Dipanggang arang kelapa, aromanya nembus batas lapar.”

5. Sesuaikan Gaya Bahasa dengan Target Pasar

Kalau targetmu anak muda, pakai gaya gaul, sedikit humor, dan emoji bisa jadi daya tarik. Tapi kalau segmennya emak-emak atau pecinta kuliner otentik, pakai bahasa yang lebih hangat, seperti ngobrol di dapur.

Studi Kasus Nyata: Sukses Copywriting ala Makaroni Ngehe

Salah satu UMKM sukses yang bisa kita pelajari adalah Makaroni Ngehe, didirikan oleh Riezka Rahmatiana. Bermula dari modal kecil dan berjualan di kaki lima, kini produknya tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.

Yang menarik dari Makaroni Ngehe bukan cuma rasanya yang pedasnya sampai nancep, tapi juga gaya copywriting-nya yang kocak, nyeleneh, dan relevan dengan target pasar anak muda.

Contohnya:

“Pedesnya gak cuma di lidah, tapi juga di hati. Makaroni Ngehe, camilan anak muda yang susah move on!”

Dengan pendekatan ini, brand-nya terasa dekat dan otentik. Mereka tidak segan bermain dengan gaya bahasa anak muda, bahkan kadang galau, tapi justru itu yang membuat pembeli merasa relate dan loyal.

Alat Gratis yang Bisa Bantu Copywriting Kuliner

  • Instagram Insights: Untuk melihat caption mana yang performanya bagus
  • Google Trends: Cari tahu kata kunci yang sedang banyak dicari
  • Canva: Tambahkan visual dengan teks copy menarik
  • Rasa Mantap Marketplace: Tampilkan produkmu dengan narasi yang manusiawi

Ayo, Mulai Menulis Ulang Copywriting Produkmu!

Jangan tunggu sempurna. Mulailah dengan satu postingan per hari. Eksperimen dengan gaya, dan lihat apa yang bikin audiensmu nyambung. Ingat, jualan makanan online bukan cuma soal rasa, tapi juga soal rasa percaya.

Kalau kamu ingin produk kulinermu makin dikenal dan digemari, yuk mulai menulis dengan gaya yang menggoda, jujur, dan mengalir. Ceritakan siapa kamu, dan kenapa makananmu layak jadi favorit pembeli.

Mulai jualan sekarang di Rasa Mantap!

Posting Komentar untuk "Contoh Copywriting untuk Produk Kuliner Tradisional yang Otentik"

Checkout

Pesanan Anda

Form Pembelian

Alamat Lengkap

Biaya Ongkos Kirim

Biaya ongkos kirim diinfokan secara manual oleh penjual usai checkout

Ringkasan Belanja

Total Harga (- barang) -
Biaya Admin -
Voucher Anda -
Total Pembayaran -

Punya Voucher?

Masukan Voucher

Rasa Mantap

Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu